REVIEW JURNAL
"MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN"
Oleh : Muhammad Nur, Cut Zahri Harun,Sakdiah Ibrahim
Dosen Pengampu : MUHAMMAD ARIFIN S.Pd, M.Pd
Di susun oleh :
NINING SORAYA
NPM : 1702050131
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniahnya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad S.A.W. Salah satu kata karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas review jurnal "MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SDN DAYAH GUCI KABUPATEN PIDIE" yang berguna untuk mengkomunikasikan kegiatan dan hasil penelitian yang telah di lakukan oleh seorang peneliti.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis sadar bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain bertkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penulisan tugas tugas ini. Untuk lebih meningkatkan kualitas tugas ini, penulis mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membagun dari pembaca. Semoga review ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepadapembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Saya sadar bahwa review ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Manajemen sekolah dapat di artikan segala sesuatu yangberkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.
Pendidikan dalam suatu definisi di pandang sebagai upaya mencrdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan. Melalui proses pendidikan, manusia akan mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, di rumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu "Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Di sekolah terdapat tenaga kependidikan yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan yakni para guru dan kepala sekolah.
Sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki kemampuan memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal serta memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan akuntabel dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efisiensi.
Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang di beri tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat terselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya interaksi antar guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat di tentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelolah tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.
Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan di lakukan untuk mendayagunakan sumber daya yang di miliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah/organisasi. Pengelolaan di lakukan kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai manajer sekolah melalui komando atau keputusan yang telah di tetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam melaksanakan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif.
Manajemen sekolah
mengandung arti optimalisasi sumber daya
atau pengelolaan dan pengendalian.
Optimalisasi sumber daya berkenaan dengan
pemberdayaan sekolah merupakan alternatif
yang paling tepat untuk mewujudkan suatu
sekolah yang mandiri dan memiliki
keunggulan tinggi.
Temuan awal SD Negeri Dayah Guci,
pengelolaan sekolah yang harus dilalui oleh
seorang guru, antara lain; perencanaan,
pelaksanaan, dan pengevaluasian kinerja
Faktor penyebab rendahnya kualitas
pendidikan di sekolah antara lain: efektifitas,
efesiensi, dan standarisasi pengajaran. Selain
itu, permasalahan khusus dalam pendidikan
yaitu rendahnya kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
kesejahteraan guru, prestasi siswa, kesempatan
pemerataan pendidikan, relevansi pendidikan
dan mahalnya biaya pendidikan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan, dengan meliputi:
(1) Perencanaan program sekolah;
(2) Pelaksanaan program sekolah dan,
(3)
Hambatan yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik
pengumpulan data dilakukan melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, pengawas dan guru pada SD Negeri Dayah Guci Kabupaten Pidie.
Hasil
penelitiannya ditemukan:
(1) Perencanaan program sekolah mencakup: program pengajaran, meliputi: kebutuhan
tenaga guru pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran dan alat peraga,
pengadaan atau pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau pengembangan perpustakaan sekolah,
sistem penilaian hasil belajar, dan kegiatan kurikuler;
(2) Pelaksanaan program sekolah yaitu strategi yang
diterapkan untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT,
pemecahan masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sekolah; dan,
(3)
Hambatan dalam perencanaan program sekolah, antara lain kurangnya partisipasi masyarakat dan kesulitan
ekonominya sehingga dukungan mereka terhadap manajemen sekolah ikut rendah. Diharapkan kepada pengawas
agar dapat mengarahkan dan mengawasi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan tentang
perencanaan program sekolah, pelaksanaan program dan hambatan yang dihadapinya secara tepat guna, efektif
dan efesien sehingga mutu pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
-Konsep Manajemen Sekolah
Manajemen dalam arti luas adalah
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien. Sedangkan,
manajemen dalam arti sempit adalah
manajemen sekolah/ madrasah yang meliputi:
perencanaan program sekolah/ madrasah,
pelaksanaan program sekolah/ madrasah,
kepemimpinan kepala sekolah/ madrasah,
pengawas/ evaluasi, dan sistem informasi
sekolah/ madrasah. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal harus mampu
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
oleh peserrta didik. Potensi tersebut meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Manajemen sekolah merupakan proses
mengelola sekolah melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai
manajer sekolah menempati posisi yang telah
ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah
satu perioritas kepala sekolah dalam
manajemen sekolah ialah manajemen
pembelajaran.
-Fungsi Manajemen Sekolah
Secara umum ada empat fungsi
manajemen yang banyak dikenal masyarakat
yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
pengarahan (directing) dan fungsi
pengendalian (controlling).
Untuk fungsi
pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf).
Dalam proses manajemen terlibat
fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh
seorang pimpinan, menurut Yamin dan Maisah
(2009:2), yaitu “perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
(leading), dan pengawasan (controlling).
-Garapan Manajemen Sekolah
Manajemen pendidikan adalah bagian
dari proses manajemen sekolah, karena
merujuk pada penataan sumber daya manusia,
kurikulum, fasilitas, sumber belajar dan dana
serta upaya mendapai tujuan lembaga sekolah
secara dinamis. Manajemen pendidikan
merupakan suatu sistem pengelolaan dan
penataan sumber daya pendidikan, seperti
tenaga kependidikan, peserta didik,
masyarakat, kurikulum, danan (keuangan),
sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana
dan lingkungan pendidikan.
Soepardi
(Mulyasa, 2011:11) mengungkapkan bahwa
“Garapan manajemen pendidikan meliputi
bidang; organisasi kurikulum, perlengkapan
pendidikan, media pendidikan, personil
pendidikan, hubungan kemanusiaan, dan dana
finasial atau keuangan”.
Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen
Kepala sekolah merupakan jabatan
karir yang diperoleh seseoarng setelah sekian
lama menjabat sebagai guru. Seseorang
diangkat dan dipercaya menduduki jabatan
kepala sekolah harus memenuhi kriteriakriteria
yang disyaratkan untuk jabatan
dimaksud.
Wahjosumidjo (2011:83)
menjelaskan “secara sederhana kepala sekolah
dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas tambahan
untuk memimpin suatu lembaga atau sekolah
dimana diselenggarakan proses belajar
mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran”.
Kepala sekolah yang berhasil apabila
mereka memahami keberadaan sekolah
sebagai organisasi yang kompleks dan unik,
serta mampu melaksanakan peranan kepala
sekolah sebagai seseorang yang diberi
tanggung jawab untuk memimpin sekolah.Perencanaan yang matang merupakan salah
satu bagian dalam upaya meningkatkan mutu.
-Mutu Pendidikan
Mutu berkaitan dengan baik buruknya
suatu benda, kadar atau derajat. Mutu
pendidikan yang diinginkan tidak terjadi begitu
saja, tetapi mutu perlu direncanakan.
Perencanaan yang matang merupakan salah
satu bagian dalam upaya meningkatkan mutu.
Input pendidikan adalah segala sesuatu
yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses. Input sumber daya
meliputi sumber daya manusia (kepala
sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan,
siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan,
perlengkapan, uang, bahan dan sebagainya).
Proses pendidikan merupakan berubahnya
sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu
yang berpengaruh terhadap berlangsungnya
proses disebut input, sedang sesuatu dari hasil
proses disebut output.
Output pendidikan
adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja
sekolah adalah prestasi sekolah yang
dihasilkan dari proses/ perilaku sekolah.
Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya,
efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya,
inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan
moral kerjanya.
Proses pendidikan yang bermutu
apabila seluruh komponen pendidikan terlibat
dalam proses pendidikan itu sendiri.
Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal
(kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah)
berkembang, baik fisik maupun psikis,
sedangkan pelanggan eksternal, yaitu:
(1)
eksternal primer (peserta didik),
(2) eksternal
skunder (orang tua, pemimpin pemerintah dan
perusahaan), dan
(3) eksternal tersier (pasar
kerja dan masyarakat luas).
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Penelitian deskriptif, bukan hanya
bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja,
tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan
dalam tahapan perkembangannya.
Metode kualitatif digunakan untuk
mendapatkan data yang mendalam, dan
mengandung makna yang sebenarnya. Dalam
penelitian kualitatif tidak menekankan pada
generalisasi, tetapi lebih menekan pada makna
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai instrumen juga "divalidasi" seberapa jauh peneliti kualitatif siap terjun ke lapangan. Instrumen penelitian di harapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan yang telah di temukan melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi.
Hasil Penelitian
Perencanaan tidak terlepas dari unsur
pelaksanaan dan pengawasan termasuk
pemantauan, penilaian dan pelaporan.
Pengawasan dalam perencanaan dapat
dilakukan secara preventif dan represif.
Pengawasan preventif merupakan pengawasan
yang melekat dengan perencanaannya,
sedangkan pengawasan represif merupakan pengawasan fungsional atas pelaksanaan
rencana, baik yang dilakukan secara internal
maupun secara eksternal oleh aparat
pengawasan yang ditugasi.
Perencanaan program sekolah
sedikitnya memiliki dua fungsi, yaitu:
perencanaan merupakan upaya sistematis yang
menggambarkan penyusunan rangkaian
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi atau lembaga dengan
mempertimbangkan sumber-sumber yang
tersedia atau disediakan; dan
perencanaan
merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau
menggunakan sumber-sumber yang terbatas
secara efesien dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen
sekolah secara langsung akan mempengaruhi
dan menentukan efektif tidaknya kurikulum,
berbagai peralatan belajar, waktu mengajar,
dan proses pembelajaran.
Program sekolah yang terakhir
perlengkapan, meliputi: perbaikan atau
rehabilitas gedung sekolah, penambahan ruang
kelas, perbaikan atau pembuatan pagar
pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan
lapangan olahraga, perbaikan atau pengadaan
bangku murid.
Dalam pelaksanaan program
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan
untuk tercapainya peningkatan mutu
pendidikan, meliputi: sosialisasi program,
analisis SWOT, pemecahan masalah,
peningkatan mutu, dan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan program sekolah.
Tahap terakhir yaitu evaluasi
pelaksanaan program sekolah.
Evaluasi
merupakan tindakan yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan suatu
program yang telah dilaksanakan. Evaluasi
pelaksanaan program sekolah perlu dibuat
laporan yang terdiri dari laporan keuangan dan
laporan teknis.
PEMBAHASAN
Perencanaan sebagai suatu strategi
untuk mencapai tujuan yang dibuat suatu
tindakan, program dan kegiatan dilaksanakan.
Proses perencanaan dilakukan secara rasional
dengan mempertimbangkan berbagai aspek
yang mengintarinya dan mengandung sifat
optimisme didasarkan atas kepercayaan bahwa
akan dapat mengatasi berbagai macam
permasalahan. Program yang menjadi perioritas
sekolah dalam implementasi manajemen
sekolah yaitu kurikulum dan pengajaran,
tenaga pendidikan, kesiswaan, sarana dan
prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan
sekolah dan masyarakat, serta pelayanan
khusus lembaga pendidikan. Program
kurikulum dan pengajaran mencakup kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
kurikulum.
Kepala sekolah merupakan seorang
manajer di sekolah, ia harus bertanggung
jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian perubahan dan perbaikan program
pengajaran di sekolah.
Kepemimpinan yang efektif bagi
perubahan datang dari orang-orang yang ingin
tumbuh dan berfungsi sepenuhnya. Pentingnya
peranan pendidikan bagi perubahan sosial,
kultural, ekonomi, dan politik harus
ditekankan. Fungsi utama dari pendidikan
ialah mengubah manusia ke arah yang
diinginkan. Dalam pelaksanaan program
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan
untuk tercapainya peningkatan mutu
pendidikan, meliputi: sosialisasi program,
analisis SWOT, pemecahan masalah,
peningkatan mutu, dan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan program sekolah.
Analisis SWOT
adalah salah satu tahap dalam manajemen
strategik yang merupakan pendekatan analisis
lingkungan. Proses penilaian kekuatan,
kelemahan, peluang, dan hambatan secara
umum menunjuk pada dunia bisnis sebagai
analisis SWOT.
Hambatan dalam perencanaan program
sekolah, antara lain kurangnya partisipasi
masyarakat dan kesulitan ekonominya
sehingga dukungan mereka terhadap
manajemen sekolah juga ikut rendah.
Hambatan yang
dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan
program sekolah yaitu relevansi pendidikan
yang merupakan salah satu masalah
pendidikan yang perlu penyesuaian dan
peningkatan materi program pendidikan agar
secara lentur bergerak cepat sejalan tuntutan
dunia kerja serta tuntunan kehidupan
masyarakat yang berubah secara terus
menerus.
Salah wujud relevansi pendidikan
yaitu reformasi kurikukum yang merupakan
tercapainya keselarasan antara kurikulum
dengan kebijakan di bidang pendidikan.
Iskandar (Mulyasa, 2012:8)
menyatakan “Prinsip relevansi yang digunakan
yaitu prinsip efeisiensi dan efektivitas,
kontinuitas, fleksibilitas program serta
pendidikan seumur hidup”. Melalui
kebijaksanaan ini, diperkuat keterkaitkan antara pendidikan dan industri serta dunia
usaha dalam perencanaan, pelaksanaan,
penilaia serta sertifikasi pendidikan dan
pelatihan yang relevan dengan kebutuhan
ekonomi. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk
menciptakan keadaan agar keluaran
pendidikan sepadan dengan kebutuhan
berbagai sektor pembangunan akan tenaga ahli
dan terampil sesuai dengan jumlah, mutu, dan
sebarannya.
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam pelaksanaan program
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan
yaitu tercapainya peningkatan mutu
pendidikan, meliputi: sosialisasi program,
analisis SWOT, pemecahan masalah,
peningkatan mutu, dan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan program sekolah.
Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu
program yang telah dilaksanakan. Evaluasi
pelaksanaan program sekolah perlu dibuat
laporan yang terdiri dari laporan keuangan dan
laporan teknis.
Hambatan dalam perencanaan program
sekolah, yaitu partisipasi masyarakat dan
kesulitan ekonominya sehingga dukungan
mereka terhadap manajemen sekolah ikut
rendah. Upaya yang dapat dilakukan kepala
sekolah yaitu mengajak orang tua murid dan
masyarakat untuk memberikan dukungan non
dana kepada sekolah, walaupun mereka tidak
mampu berkontribusi dalam menyumbang
dana pendidikan.
Hambatan lain yang dihadapi kepala
sekolah dalam pelaksanaan program sekolah
yaitu relevansi pendidikan yang merupakan
salah satu masalah pendidikan yang perlu
penyesuaian dan peningkatan materi program
pendidikan. Upaya yang ditempuh kepala
sekolah dalam mengatasi masalah tersebut
yaitu menjamin pendidikan melalui program
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang
bermutu dan lebih fungsional, baik bagi
individu maupun masyarakat, diperlukan
keterlibatan para tokoh masyarakat, merancang
isi kurikulum, dan jenis pembelajarannya.
Saran
Kepala sekolah untuk terus mengawasi
kinerja guru dengan memberikan penghargaan
kepada guru yang berprestasi, memberikan
perhatian baik dari segi materi maupun non
materi, melibatkan guru dalam menyusun
program dan visi sekolah, mendengarkan ideide
guru serta memberi rasa aman untuk guru
sehingga mereka merasa nyaman dan memiliki
potensi terhadap peningkatan sekolah.
Kepala
sekolah agar senantiasa memotivasi guru dan
mencari solusi yang tepat terhadap
permasalahan yang dihadapi guru dalam
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Pengawas sekolah agar memberikan
pengarahan, keterampilan dan pengetahuan
kepada guru tentang manajemen sekolah yang
tepat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Diharapkan kepada stakesholder Kabupaten
Pidie, supaya terus melakukan pelatihan,
pembekalan dan pembinaan kepada para guru
agar senantiasa meningkatkan kompetensi
mereka dalam manajemen sekolah, sehingga
akan mampu menjadi sebagai pendidik yang
profesional. Diharapkan kepada orang tua dan
masyarakat untuk lebih peduli dalam
melakukan motivasi dan komunikasi dengan
pihak sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan serta meningkatkan prestasi belajar
peserta didik di sekolah.
Kelebihan Penulis
- Penulis menjelaskan secara rinci tentang manajemen sekolah
- Penulis juga menerapkan metode yang akurat
- Penelitian yang di lakukan oleh penulis sangat bagus, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang terjadi dalam manajemen suatu sekolah.
-Penulis juga menerapkan kajian kepustakaan sehingga dapat membantu para pembaca untuk mencari tau hal-hal yang penting dalam jurnalnya secara rinci, dan saya rasa masih banyak kelebihan lainnya.
Kekurangan Penulis
Jurnal tersebut sangat banyak pembahasaanya sehingga kurang menarik untuk di baca, dan sering kali penulis menggunakan beberapa kata atau kalimat yang sama pada bagian paragraf lainnya sehingga terlihat seperti mengulang paragraf yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar